AIR TERJUN
Pada Suatu ketika dia adakannya sebuah lomba spektakuler
yang mana para peserta hanya diharuskan menyeberangi air terjun tersebut dengan
menggunakan seutas tali baja dan sebatang tiang pengaman.
Sejak lomba di mulai, para peserta banyak yang sudah
mencoba dan gagal. Akan tetapi , ada seorang pesertan yang dengan pengalaman dan kepiawaianya mulai menapaki
tali baja tersebut dengan mantap. Ketika sampai di tengah perjalanan semua
penonton semakin takjub, mengingat pererta yang lain sudah berguguran sebelum
sampai di tengah perjalanan itu.perlahan namun pasti, dia pun memasuki tiga
perempat bagian perjalanan. Sejenak dia terhenti akibat goyangan yang
mengakibatkan rusaknya keseimbangan tubuhnya..para penonton terpukau dengan aksinya tersebut seolah-olah
menakutkan dan terkesima dengan
pertualangan orang tersebut, karena tampaknya diakibatkan angin yang sangat
kuat mempengaruhi usahanya menyelesaikan penyeberangan di air terjun tersebut .
Akhirnya, dengan segala upaya dan dayaserta kosentrasi
dan motivasi yang tinggi, peserta berhasil menyeberangi air terjun tersebut,
dengan di sertai tepuk tangan yang meriah dari penonton.
Tidak lama kemudian, pria ini diminta kembali untuk
menyeberngi ke tempat asal untuk
membuktikannbahwa keberhasilannya bukan karena factor keberuntungan belaka.
Tantangan pun diterima silelaki tersebut dengan memberikan sebuah pertanyaan.
“ok , saya siap untuk kembali lagi untuk menyeberangi
ke tempat asal.. apakah saudara-saudara percaya saya bisa menyeberangi lagi?”
ungkap pria tersebut
Dengan serentak penonton mengatakan,”percayaaaa!”
Dan priaitu bertanya lagi “kalau saudara-saudara
percaya dengan saya, siapakah yang bersedia untuk menyeberangi air terjun ini
bersama saya?”
Semua penonton terdiam…mereka tidak yakin kalau mereka
juga bisa
“ayo, adakah diantara kalian yang berani!?”
Tantang pria itu “saya akan menggendong saudara dan
kita bersama menyelsaikan pekerjaan ini!”jelasnya lagi
Kembali penonton terdiam tidak menjawab. Dalam
keheningan, tiba-tiba seorang bocah berteriak dari kerumunan penonton dan
mengatakan..”saya bersediaaa!!”. Akhirnya perjalanan pun dimulai dan tampaknya
memakan waktu lebih lama dari sebelumnya. Melewati setengah perjalanan penonton
bersorak dengan keyakinan akan tiba diseberang dengan selamat..”sungguh pertunjukan
luar biasa!” ujar salah seorang peserta…akhirnya tibalah pria dan anak kecil yang dipundaknya dengan
selamat yang disertai sorak-sorai penonton..sekarang kosentrasi penonton bukan
ke pria tadi melainkan kepada si bocah tadi.
Si bocah pun di Tanya “cah, kenapa kamu mau mengajukan
diri utuk naik bersama-sama dengan laki-laki itu menyeberangi air terjun
tersebut yang berbahaya?” Tanya panitia lomba.
Dengan singkatnya bocah itu menjawab, “karena dia
adalah bapak saya!”
Disini kita bisa dapat melihat antara percaya dan mempercayakan. Sikap penonton dalam cerita ini adalah lambing dari
rasa “percaya”, sedangkan keikutsertaan bocah tadi dalam pundak pria tadi
adalah “mempercayakan”
Terkadang manusia berada pada tingkatan percaya kepada
sang pencipta, namun tidak bersedia secara total mempercayakan hidupnya dalam
iman kepada-Nya.
Mempercayakan diri kepada sang pencipta berarti sadar
bahwa Dia Maha Kuasa dan Maha Tahu serta Maha Besar. Mempercayai diri kepada
sang Pencipta berarti mengenal Dia melalui dengan menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya,membaca Al-qur’an serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari –hari, terkadang dalam pengakuannya
manusia mempercayai kebesaran dan kemahaKuasaan sang Pencipta, namun tidak
menyerahkan secara total sehingga tetap saja khawatir dan gentar menghadapi
permasalahan besar.sudah jelas Allah berfirman : “Kitab(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (Al-Baqarah:2) oleh karena itu kita harus benar-benar
yakin dan menjalankannya, bukti bahwa kita bertaqwa kepada Allah Swt.
0 komentar:
Posting Komentar