ENGKAU MACAN TANGGUH DAN PENUH KELEMBUTAN
Ketika
saya membaca sebuah tulisan seseorang sangat menarik dia bercerita tentang
binatang dan binatang ini sering kita dengar dan sangat di takuti yaitu
“Macan”? mungkin saja teman-teman langsung mengimajinasikan seekor mamalia
liar, penguasa rimba nan ganas, dengan kuku-kuku tajam, menyeringai angkuh
dibalik “Jubah Lorengnya”, dan mengumbar kesombongan lewat gelegar auman..huuu
takuuutt.. Lalu pernakah teman-teman melihat sosok macan dalam bentuk selain
itu?..pernah tidak…!(eh maksaaa) Apakah kita harus mencontoh seekor macan untuk
menjadi kuat? Jawabannya adalah “iya..!!”… karena Allah SWT berfirman: “Janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati. Sebab kamu paling tinggi
(derajatnya) bila kamu beriman” (QS.Al-Imran:139).
Dan
jawabannya adalah, Mari memahami sosok macan dari sisi yang berbeda. Coba
renungkan, terlepas dari anggapan-anggapan negatif yang ada, ternyata macan
adalah sosok yang luar biasa. Dengan ketangguhan tiada tara, Ia mampu
mengarungi rimba yang penuh ancaman dengan medan yang tidak mudah, diguyur
hujan, bermandi terik sang mentari, berteman gelapnya malam tanpa lentera dan
tentu saja semua itu dilaluinya tanpa keluhan. Dan sekali lagi mari kita
fikirkan kawan, apakah dengan segala kesulitan yang dihadapinya, sang macan
bertambah lemah setiap harinya? Tentu tidak bukan, bahkan segala cobaan itu
dari waktu ke waktu terus menempanya menjadi seekor binatang tangguh bahkan Ia
dapat merajai rimba yang terjal.
Mentafakuri
sosok seekor macan, mengajarkan kita untuk segera belajar darinya. Menuntun
kita untuk segera menjadi “Muslim dan Muslimah Macan”, berjiwa macan, tapi
renyah dan lembut mengesankan di luar (lho kok jadi iklan wafer ya hehehe…).
Karena sesungguhnya ada beberapa hal positif yang dapat kita tiru dan terapkan
dari seekor macan.
Macan
terkenal sebagai binatang yang berani, keberanian ini juga seyogyanya dimiliki
oleh muslim dan muslimah. Berani menghadapi semua cobaan di muka bumi ini,
karena sesungguhnya ada Allah yang selalu menjaga. Berani menaklukan segala
keraguan akan kemampuan diri, selalu bersifat optimis dan berprasangka baik
kepada sang pemberi hidup dan selau berkeyakinan bahwa Allah telah mengukur
sesuai takaran apa-apa yang diberikan kepada hambaNya sesuai dengan firmanya
yang termaktub dalam Surat Al-baqarah
ayat 286: Allah
tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya.
Selain
itu, macan adalah binatang yang tidak peduli kepada binatang lain. tapi kali
ini, sifat tidak peduli ini harus kita implementasikan dengan cara yang
positif. Contohnya tidak peduli ketika di cemooh oleh orang di sekitar yang
mengatakan kita sok alim ketika kita lebih memilih untuk datang ke pengajian
daripada ke mall, tidak peduli ketika mereka mengatai kita kuper dan
ketinggalan zaman ketika kita memilih mengulurkan kain menutup kepala, sedang
banyak orang semakin menggila dengan model rambut yang berganti-ganti. Karena
apa teman? Kita, muslim dan muslimah “macan” percaya bahwa ada sesuatu yang
luar biasa yang telah dipersiapkan oleh Sang Pemilik Segalannya untuk kita bila
kita berpegang teguh kepada ajaranNya.
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta
mereka dengan memberi surga untuk mereka” (At-Taubah:111).
Kemudia
berbicara tentang kuku-kuku macan yang tajam dan menusuk. Mari kawan, kita
terapkan ilmu kuku macan ini ketika kita saling nasehat-menasehati terhadap
sesama muslim. Dengan kata-kata lembut, penuh kesabaran dan rasa sayang yang
tak teredam, sehingga lantunan nasehat itu, mengalir perlahan masuk di
kedalaman hati, menusuk hingga meresap damai disana, di tempat terdalam dan tak
terkatakan.
Dan
bagaimana dengan auman macan yang menggelegar? Hmm, ternyata itu bisa jadi
salah satu motivasi buat kita teman-teman. Lihat dan dengarlah, auman macan
adalah auman yang penuh optimis, ketika sang macan mengaum, mungkin saja dia
sedang mengatakan: “ Akulah si raja hutan yang kuat!!!”, atau “Akulah sang
penakluk rimba tak terkalahkan!!!”. Macan selalu melihat dirinya dari sisi
positif, dan kita sudah tahu bukan, bila sesungguhnya pribadi kita adalah
sesuai dengan yang kita fikirkan. Jadi marilah memikirkan segala yang positif
dengan penuh optimis tentang diri kita. Berteriaklah, “Aku pemenang…!!!”, “Aku
orang sukses…!!, “Aku Hebat…!!”, maka dunia ini adalah gua yang akan
menggemakan seluruh teriakkan positifmu berkali-kali lipat dari apa yang engkau
teriakkan. Maka jangan pernah teriakkan hal negatif padanya, karena tak ada
yang akan engkau dapat kecuali teriakkan negatif yang ditujukan kepadamu
berkali-kali.
Nah,
ternyata setiap-setiap yang negatif, bila direnungi lebih dalam, sesungguhnya
memiliki hal-hal positif yang dapat kita pelajari. Kali ini kita telah belajar
dari seekor binatang nan ganas, Macan. Setelah dapat memfilter segala kebaikan
darinya, sekarang saatnya kita menerapkannya di sajadah bumi yang terbentang
ini. Mengukir prasasti kebaikan berlandaskan keimanan di setiap sudutnya dan
menyebar ribuan benih kasih sayang di hamparannya. Ayo para muslim dan muslimah
tangguh, kuatkan keberanianmu untuk menghadap aral dunia, berbalut kelembutan
menebar kuku-kuku nasehat nan menusuk sanubari muslim lainnya, jangan pernah
peduli, tulilah dengan semua yang akan meruntuhkan semangatmu, dan terus aumkan
dengan penuh semangat ke gua dunia ini bahwa engkaulah muslim dan muslimah
macan. Katakan “Aku, Tangguh…!!” maka dunia dan seluruh isinya akan menggema
“Kamu Tangguh…!!”, “Kamu sangat Tangguh!!”, “Kamu teramat Tangguh…!!!, Kamu
amat sangat tangguh…!!!!. Nah lho…^_^..Dunia Menunggumu…
0 komentar:
Posting Komentar