Buku UNik (JANGAN SADARKAN MAHASISWA)
Pengarang : CHIO
Genre(s) : Non Fiksi
Penerbit : Anomali buku unik
Genre(s) : Non Fiksi
Penerbit : Anomali buku unik
Jumlah halaman : 160 halaman
Harga : 25.000,-
“Tipologi Mahasiswa dan Dilematika-nya”
Jangan sadarkan mahasiswa sebenarnya tidak hanya berbicara tentang mahasiswa, namun juga ‘Islamic Worldview’ terhadap berbagai hal, bahkan isu – isu pelik yang melanda negri saat ini. Selain deskripsi tentang macam – macam mahasiswa masa kini, didalamnya termaktub sedikit muatan sejarah, kritik realitas, juga jabaran singkat pemikiran beberapa tokoh. Sesuai “warning” di cover belakang, “udah, ga usah menghindar, intelektual muda kayak kalian saatnya dibongkaar”, buku ini benar – benar membongkar kehidupan mahasiswa dan pernak – pernik di sekelilingnya tanpa tedeng aling - aling. Kutipan singkat di bagian awal meng-indikasikan bahwa buku ini punya ‘sense of humor’ yang memadai: berikan aku sepuluh pemuda untuk dididik, akan kuubah dunia! –Soekarno-. Berikan aku sepuluh mahasiswa, akan kubentuk boyband! –entah siapa-. Bagi pecinta filsafat, buku ini juga lumayan filosofis, sebenarnya sudah terlihat dari ilustrasi cover depan.
Chio membuat suatu bahasan yang serius menjadi mudah dicerna, karena penjabarannya yang sederhana. Gaya bahasa yang dipakai cukup unik, semacam pembuktian terbalik: memaparkan sebuah realita bernada sarkas, yang kemudian dijelaskan dengan logika namun mengena dihati. Gaya pengarang serampangan blak – blak an, lugas, tegas, namun tidak kehilangan esensi parodi. Menyebabkan orang – orang (termasuk para mahasiswa yang ‘dipergunjingkan’) menjadi ‘sensi’, naik alis, atau menatap huruf demi huruf dengan curiga, namun pada akhirnya mengangguk – angguk mafhum atau malah menertawakan diri sendiri. Sehingga buku ini cocok dibaca mahasiswa kutu buku, maupun yang malas baca.
Selain sangat kritis namun inspiratif, buku ini mudah dibawa kemana – mana karena bentuknya yang lumayan imut, sehingga menagih simpati seseorang apalagi yang sudah terlanjur antipati terhadap buku – buku tebal yang kelihatan berat dibaca. Kalau digambarkan dengan tiga kata, buku ini: imut unik berisik. Ibarat seseorang yang sedang menghambur – hamburkan nasehat tanpa menggurui. Kelemahan buku ini hanya satu, menguras sedikit dana dari dompet anda untuk segera membelinya!
[rahmatul husni]
Jangan sadarkan mahasiswa sebenarnya tidak hanya berbicara tentang mahasiswa, namun juga ‘Islamic Worldview’ terhadap berbagai hal, bahkan isu – isu pelik yang melanda negri saat ini. Selain deskripsi tentang macam – macam mahasiswa masa kini, didalamnya termaktub sedikit muatan sejarah, kritik realitas, juga jabaran singkat pemikiran beberapa tokoh. Sesuai “warning” di cover belakang, “udah, ga usah menghindar, intelektual muda kayak kalian saatnya dibongkaar”, buku ini benar – benar membongkar kehidupan mahasiswa dan pernak – pernik di sekelilingnya tanpa tedeng aling - aling. Kutipan singkat di bagian awal meng-indikasikan bahwa buku ini punya ‘sense of humor’ yang memadai: berikan aku sepuluh pemuda untuk dididik, akan kuubah dunia! –Soekarno-. Berikan aku sepuluh mahasiswa, akan kubentuk boyband! –entah siapa-. Bagi pecinta filsafat, buku ini juga lumayan filosofis, sebenarnya sudah terlihat dari ilustrasi cover depan.
Chio membuat suatu bahasan yang serius menjadi mudah dicerna, karena penjabarannya yang sederhana. Gaya bahasa yang dipakai cukup unik, semacam pembuktian terbalik: memaparkan sebuah realita bernada sarkas, yang kemudian dijelaskan dengan logika namun mengena dihati. Gaya pengarang serampangan blak – blak an, lugas, tegas, namun tidak kehilangan esensi parodi. Menyebabkan orang – orang (termasuk para mahasiswa yang ‘dipergunjingkan’) menjadi ‘sensi’, naik alis, atau menatap huruf demi huruf dengan curiga, namun pada akhirnya mengangguk – angguk mafhum atau malah menertawakan diri sendiri. Sehingga buku ini cocok dibaca mahasiswa kutu buku, maupun yang malas baca.
Selain sangat kritis namun inspiratif, buku ini mudah dibawa kemana – mana karena bentuknya yang lumayan imut, sehingga menagih simpati seseorang apalagi yang sudah terlanjur antipati terhadap buku – buku tebal yang kelihatan berat dibaca. Kalau digambarkan dengan tiga kata, buku ini: imut unik berisik. Ibarat seseorang yang sedang menghambur – hamburkan nasehat tanpa menggurui. Kelemahan buku ini hanya satu, menguras sedikit dana dari dompet anda untuk segera membelinya!
[rahmatul husni]
0 komentar:
Posting Komentar